Misteri Hilangnya Sandal Joni di Sarangan


Joni, pemuda kekinian dengan rambut jabrik dan kacamata hitam, akhirnya kesampaian juga liburan ke Telaga Sarangan. Dari dulu dia hanya bisa melihat keindahan telaga itu dari layar smartphone-nya. Tekadnya sudah bulat, liburan kali ini harus instagramable!

Sesampainya di Sarangan, Joni langsung terpesona. Udara sejuk, pemandangan indah, dan… banyak sekali orang yang berjualan sandal. Maklum, sandal jepit Joni sudah tipis seperti kulit bawang.

"Nah, ini dia!" gumam Joni saat melihat penjual sandal gunung warna-warni. Setelah tawar-menawar yang alot (padahal selisih harga cuma dua ribu rupiah), Joni berhasil mendapatkan sandal gunung berwarna biru neon yang menurutnya sangat keren.

Dengan sandal baru, Joni berkeliling telaga. Foto di sini, selfie di sana, semuanya demi konten media sosial. Tak lupa, ia menyewa perahu dan berfoto sok romantis di tengah telaga, sendirian.

Setelah puas berfoto dan mengunggahnya dengan caption puitis (yang ia contek dari Google), Joni memutuskan untuk kembali ke tepian. Namun, betapa kagetnya Joni ketika menyadari... sandal gunung birunya hilang sebelah!

"Waduh! Ke mana sandal gue?" panik Joni. Ia celingukan mencari sandal birunya. Tinggal sebelah kanan saja yang tersisa.

Joni mondar-mandir di sekitar tempat ia terakhir duduk. Ia bertanya ke pedagang asongan, tukang parkir, bahkan sampai ke sepasang bebek yang sedang berenang di telaga. Semua menggeleng tidak tahu.

"Masa iya dicuri orang? Sandal butut gini," gerutu Joni sambil menatap sandal birunya yang tinggal sebelah. "Atau... jangan-jangan..."

Tiba-tiba Joni teringat cerita misteri yang pernah ia baca tentang Sarangan. Konon, katanya, ada penunggu telaga yang suka mengambil barang-barang pengunjung.

"Wah, jangan-jangan sandal gue diambil penunggu telaga!" Joni bergidik ngeri. Bulu kuduknya berdiri.

Tepat saat itu, seorang bapak tua menghampiri Joni. "Kenapa, Mas? Kok kayak orang kebingungan?" tanya bapak itu.

"Ini, Pak, sandal saya hilang sebelah," jawab Joni lesu. "Masa iya diambil penunggu telaga?"

Bapak tua itu terkekeh. "Penunggu telaga? Ah, anak muda zaman sekarang. Coba lihat kaki kirimu, Mas."

Joni menurut. Dan… DEG! Ternyata, sandal biru neon yang satunya lagi masih menempel manis di kaki kirinya! Joni lupa melepasnya karena terlalu asyik berfoto.

Seketika, wajah Joni merah padam. Malu luar biasa. Ia buru-buru memasang sandal birunya yang hilang (padahal tidak hilang) itu.

"Ehm… anu, Pak… terima kasih," ucap Joni terbata-bata. Ia lalu kabur secepat kilat, meninggalkan bapak tua yang tertawa geli.

Sejak saat itu, Joni kapok percaya cerita misteri. Ia juga belajar untuk lebih fokus dan tidak ceroboh, apalagi saat sedang asyik berburu konten media sosial. Dan, kisah "hilangnya" sandal Joni di Sarangan menjadi bahan tertawaan teman-temannya setiap kali mereka berlibur bersama. Hilang sudah image cool yang susah payah ia bangun. Semua gara-gara sandal dan… penunggu telaga yang ternyata hanya ada di imajinasi Joni yang terlalu aktif.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال